Pertemuan kami yang pertama kali terjadi di bangku SMK Pada tahun 2016, meninggalkan kesan mendalam. Saat itu, kami sama-sama remaja yang penuh semangat dan rasa ingin tahu. Meski sering berinteraksi dan saling bertukar cerita, hubungan kami tak lebih dari sekadar teman biasa. Namun ikatan kami semakin erat saat dia sedang menjalani Praktik Kerja Lapangan (PKL). Saling membantu dan berbagi tugas, termasuk meminjamkan laptop, membuat kami merasa lebih dekat. Momen-momen sederhana seperti itu yang kemudian menjadi kenangan manis dalam ingatan.
Sayangnya, setelah PKL berakhir, kami kehilangan kontak. Kehidupan masing-masing membawa kami ke arah yang berbeda. Tak pernah terbayangkan olehku bahwa suatu hari kami akan bertemu kembali. Beberapa tahun berlalu, kabar tentang dirinya pun tak pernah kudengar. Hingga suatu ketika, secara tidak sengaja, aku melihatnya membagikan sebuah story di Instagram. Tanpa berpikir panjang, aku langsung mengirimkan pesan DM. Rasa penasaran dan rindu yang selama ini terpendam mendorongku untuk kembali menjalin komunikasi dengannya.
Setelah hampir setahun kurang saling bertukar kabar, perasaan kami satu sama lain semakin mendalam. Kami menyadari bahwa ada benih-benih cinta yang tumbuh di antara kami. Meskipun dengan statusnya yang sekarang aku melihat ketulusan dan kedewasaan dalam dirinya. Ia adalah sosok yang kuat dan mandiri. Di penghujung tahun ini, tepatnya bulan September, kami memutuskan untuk membawa hubungan ini ke tahap yang lebih serius. Keputusan ini kami ambil setelah melalui banyak pertimbangan dan diskusi. Aku yakin bahwa ia adalah wanita yang tepat untukku dan aku siap untuk bertanggung jawab atas hubungan ini.