Pertemuan yg tak pernah di duga2, asam digunung garam dilaut bertemu didalam belanga, begitulah pepatahnya, singkat cerita berkenalan melalui BBM dimasa bangku perkuliahan dengan almamater yg berbeda UNP dgn Universitas PGRI, kota tempat pulang yg berbeda yaitu sumbar dan riau namun siapa sangka berjumpa dipadang, 3 bulan chatingan tanpa sebuah perjumpaan, tiba-tiba sebuah notif sapaan datang untuk perjumpaan dibulan desember, 3 kali tolakan namun abg masih kekeh untuk bertemu, mula kita berjumpa di batavia, mengajak untuk pacaran tp masih dalam keragu raguan takut tidak fokus kuliah, namun abg tetap meyakinkan, perjalanan cinta yg rumit, badai percintaan yg kita lalui tidak dapat mengalahkan hati, justru membawa kita ke jenjang yg lebih serius, sahabatku “IDE” selalu memberi support dalam hubungan ini hingga tidak terasa -+8 tahun saling mengenal hingga memutuskan untuk mengikat janji dgn pertemuan 2 keluarga besar yg dasari oleh adat berupa acara timang tarimo, hingga penyatuan 2 keluarga dalam sebuah bahtera rumah tangga tampa doa dan restu dari bapak / ibuk, sahabat, kakak dan adik mungkin kami tidak bisa sampai di titik ini.